Mengenal Lebih Dekat Rumah Lamin: Simbol Kehidupan Masyarakat Dayak
Rumah Lamin, Warisan Arsitektur Kalimantan Timur
Rumah Lamin, dikenal sebagai rumah adat suku Dayak di Kalimantan Timur, merupakan salah satu contoh arsitektur tradisional yang kaya akan nilai sejarah, budaya, dan filosofi. Rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Dayak.
Lamin merupakan penyebutan Rumah Panjang suku Dayak yang berada di wilayah Kalimantan Timur, sebuah bangunan rumah panjang, persegi empat yang ditopang oleh beberapa tiang penyangga dan berbentuk rumah panggung. Komposisi dari Lamin terdiri atas sebuah aula dan memiliki deretan bilik-bilik yang memanjang serta dihuni oleh sebuah keluarga. Lamin menjadi tempat tinggal bersama secara berkelompok (komunal) dan pusat dari segala aktivitas adat-istiadat Suku Dayak seperti, rapat adat, upacara adat (perkawinan, pengobatan dan kematian). Secara fisik, penghuni berada dalam satu satuan rumah panjang, namun terpisah-pisah dan memiliki pintu yang membuka ke arah beranda/aula yang dimiliki secara kolektif (gabungan). Beranda/aula ini menghubungkan bilik satu dengan bilik lainnya dan juga sebagai tempat aktivitas adat-istiadat. (Gunawan dkk, 1998: 97, Hartatik, 2019:244). Lamin Tolan merupakan lamin yang masih memperlihatkan ciri-ciri khas lamin pada umumnya.
Sejarah Rumah Lamin
Rumah Lamin memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Rumah ini dibangun oleh suku Dayak sebagai tempat tinggal yang dapat menampung banyak keluarga sekaligus. Pada masa lalu, rumah Lamin juga berfungsi sebagai pusat kegiatan adat, tempat penyimpanan harta benda, dan lokasi untuk upacara keagamaan. Sejarah pembangunan rumah Lamin erat kaitannya dengan sistem sosial masyarakat Dayak yang komunal dan gotong royong.
Pada zaman dahulu, suku Dayak menganut kepercayaan animisme. Kepercayaan ini meyakini adanya roh jahat dan roh baik. Dalam ritual persembahan adat, suku Dayak biasa menyembelih kerbau sebagai hewan persembahan. Dahulu kala terdapat tradisi khusus yang digelar oleh suku Dayak ketika berhasil menyelesaikan pembangunan rumah Lamin. Tradisi tersebut biasa dikenal dengan sebutan Ngayau yang merupakan sebuah tradisi ekstrem dengan memotong kepala manusia dari suku lain untuk ditanam pada bawah tiang rumah Lamin yang selesai dibangun.
Tradisi inilah yang kemudian sering memantik api konflik antara suku Dayak dengan suku lain, hingga akhirnya tradisi ini mulai dilarang sejak zaman penjajahan Belanda yang saat itu menguasai Nusantara termasuk provinsi Kalimantan Timur.
Termasuk pada saat pembangunan rumah adat Lamin yang harus mengadakan budaya Ngayao, yakni ritual pemenggalan kepala manusia dari suku lain. Kemudian, kepala manusia tersebut ditanam di bawah tiang utama rumah Lamin yang baru saja dibangun. Karena ritual ini, dahulu sering terjadi peperangan antar suku dalam budaya Dayak. Akan tetapi ritual ini berhenti pada saat pemerintahan koloni Belanda. Dan tepat tahun 1967, rumah adat LAmin diresmikan pemerintah Republik Indonesia sebagai bagian dari rumah adat tradisional yang menjadi khazanah kekayaan dan warisan bangsa Indonesia.
Filosofi Rumah Adat Lamin
Setiap bangunan rumah adat Kalimantan Timur dibangun dengan nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai yang suku Dayak yakini diterapkan pada setiap elemen bagian rumah tersebut dan menjadi dasar ajaran baik kepada anak cucu mereka.
1. Simbol Nilai Kebersamaan dan Kekeluargaan
Bangunan Rumah Adat Lamin Besar dan Memanjang
@Selasar.com
Salah satu nilai yang suku Dayak yakini adalah nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang mereka jaga secara turun temurun melalui bangunan tradisional.
Hal ini dapat ditunjukkan pada bangunan tradisional khas Kalimantan Timur yang dibangun besar serta memanjang tersebut dapat dihuni lebih dari satu keluarga, mereka hidup secara berdampingan dalam satu atap yang sama.
2. Motif Dekorasi sebagai Simbol Penghalang Musibah
Motif Rumah adat Lamin
@pixabay.com
Di sisi lain, rumah adat Kalimantan Timur yang dihiasi dengan motif dan ukiran khas suku Dayak tersebut. Motif-motif yang tergambar pada bagian dinding, tangga, pagar, sampai bagian atap rumah merupakan simbol dari penghalang musibah agar tidak menghampiri sang penghuni rumah tersebut.
Moti-motif pada dekorasi rumah tersebut dihias dengan beraneka macam warna, seperti warna merah, kuning, biru, dan putih. Warna merah memiliki arti keberanian, sedangkan warna kuning merupakan simbol kewibawaan. Sementara warna biru merupakan simbol loyalitas, serta warna putih adalah simbol kebersihan jiwa.
Kegunaan Rumah Adat Lamin
Rumah Adat Lamin dihuni Bersama-sama
@Selasar.com
Filosofi Lati Tana merupakan filosofi kepercayaan suku Dayak dalam membangun rumah Lamin. Filosofi tersebut menjelaskan beberapa kegunaan rumah adat Lamin bagi masyarakat Dayak. Adapun kegunaan rumah Lamin meliputi :
- Lamin yang berarti rumah panjang Lamin sebagai pusat kegiatan masyarakat dan pusat hunian sekelompok masyarakat.
- Belay jaykung merupakan rumah tinggal sebagai dapur dan tempat penyimpanan bahan makanan.
- Lubakng yang berarti kuburan atau pemakaman para leluhur dan seluruh anggota rumah Lamin.
- Umaq merupakan kawasan perladangan.
- Simpunkg yang berarti kawasan untuk kepentingan khusus.
- Kebotn Dukuh yang berarti kawasan untuk kegiatan berkebun.
- Sophan merupakan tempat yang diyakini sebagai wilayah keramat.
Karakteristik Rumah Adat Lamin
Rumah adat Lamin memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Ciri khas tersebut tampak pada karakteristik bangunan rumah Lamin yang unik dengan berbagai ornamen dan bentuk bangunannya. Untuk mengetahui karakteristik bangunan rumah adat Lamin, mari kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Bentuk Rumah Adat Lamin
Kolong Rumah Adat Lamin
@https://www.selasar.com/
Bentuk rumah adat Lamin mengadopsi konsep rumah panggung yang tinggi kolongnya mencapai 3 meter. Bangunan Lamin menggunakan bahan material kayu ulin yang memiliki kekuatan dan ketahanan yang sangat baik. Jenis kayu ulin merupakan jenis kayu besi untuk menggambarkan kekuatannya, ciri khas bangunan tradisional Lamin yakni memiliki beberapa totem di bagian depan rumah.
Totem merupakan tiang yang terbuat dari kayu ulin, warnanya hitam dan terlihat sangat mewah. Rumah tradisional Lamin memiliki ukuran sangat besar dengan panjang 200 sampai 300 meter, lebar 25 meter, serta tingginya 3 meter. Rumah tradisional Lamin dibangun dengan berbentuk segiempat yang memanjang ke belakang. Atap rumah Lamin berbentuk pelana.
2. Lantai Rumah Adat Lamin
3. Pintu dan Tangga Rumah Adat Lamin
4. Tiang Penopang dan Kolong Rumah Adat Lamin
5. Tata Ruang Rumah Adat Lamin
6. Bagian Halaman Depan
Dekorasi Rumah Adat Lamin
Bagian luar rumah terlihat sangat indah karena rumah Lamin dihiasi dengan dekorasi khas Suku Dayak. Dekorasi ini tidak sebagai hiasan, melainkan juga mengandung makna filosofi di dalamnya. Beberapa di antaranya adalah:
1. Ukiran Burung Enggang
Burung Enggang adalah simbol kebesaran dan keagungan dalam budaya Dayak. Ukiran ini sering ditempatkan di bagian depan rumah sebagai lambang kemakmuran dan perlindungan.
2. Motif Tumbuhan
Motif-motif tumbuhan menggambarkan hubungan erat antara masyarakat Dayak dengan alam. Ini mencerminkan kepercayaan mereka terhadap kekuatan alam dan penghormatan terhadap lingkungan.
Macam-macam Rumah Adat Lamin
Rumah Lamin dibedakan menjadi tiga macam bangunan. Ketiga macam rumah adat Lamin meliputi, rumah adat Lamin Pepas Eheng, rumah adat Lamin Tolan, rumah adat Lamin Mancong. Adapun penjelasan macam-macam rumah Lamin adalah sebagai berikut.
1. Rumah Adat Lamin Pepas Eheng
2. Rumah Adat Lamin Tolan
Rumah adat Lamin selanjutnya adalah rumah Lamin Tolan. Bangunan rumah Lamin Tolan dapat dijumpai di Desa Lambing, Muara Lawa, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Rumah adat Lamin Tolan cenderung lebih kecil dibandingkan rumah Lamin Pepas Eheng, karena bangunan ini hanya dibangun dengan ukuran panjang 50 meter, lebar 9,2 meter, tinggi 10 meter. Karena bentuknya yang lebih kecil, maka bangunan ini hanya dapat dibagi menjadi 6 bilik saja.
3. Rumah Adat Lamin Mancong
Rumah Lamin yang ketiga adalah rumah Lamin Mancong. Rumah Lamin Mancong dapat ditemui di daerah Jempang, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Dimensi dengan bangunan tradisional tersebut memiliki panjang sekitar 63 meter, lebar 12 meter, dan ketinggian hanya 3 meter. Rumah Lamin Mancong dapat dibagi menjadi 12 bilik di bagian bawah dan atas, dengan disertai 4 tangga di bagian depan rumah.
Penutup
Rumah Lamin adalah bukti nyata kekayaan budaya dan sejarah masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Desain arsitektur yang unik, ornamen yang kaya akan makna simbolis, serta fungsinya sebagai pusat kegiatan sosial menjadikan rumah Lamin sebagai salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Dengan memahami dan menghargai rumah Lamin, kita dapat lebih mengapresiasi kekayaan budaya dan tradisi Indonesia yang beragam.
Demikian penjelasan mengenai rumah adat Lamin lengkap dengan filosofi bangunannya. Seperti diketahui bersama bahwa rumah Lamin merupakan rumah adat khas Kalimantan Timur yang menjadi kekayaan bangsa kita.
Begitu menakjubkan bukan? Yuk kenali rumah adat Indonesia lainnya di halaman lain romadecade, agar kita semakin mengenal kebudayaan bangsa kita dan semakin cinta tanah air kita, Indonesia.
Artikel ini bisa menjadi panduan informatif bagi siapa saja yang ingin mempelajari lebih dalam tentang rumah Lamin dan nilai-nilai yang diusungnya. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin menambahkan sesuatu, jangan ragu untuk bertanya!
Sumber Refrensi:
1. Budaya Dayak di Kalimantan Timur - Artikel di [Indonesia Kaya](https://www.indonesiakaya.com/budaya/rumah-adat-dayak-lamin)
2. Traditional Longhouses of the Dayak People - Publikasi di [UNESCO](https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000132840)
3. Ornaments and Symbolism in Dayak Architecture - Jurnal di [Journal of Southeast Asian Studies](https://www.cambridge.org/core/journals/journal-of-southeast-asian-studies)
4. Exploring the Dayak Culture - Laporan di [Smithsonian Institution](https://www.si.edu/spotlight/dayak-culture)
5. @https://www.selasar.com/rumah-adat/lamin/#2_Tiang_Penyangga
6. @https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/Repositorys/Lamin/
7. @https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/21/171500969/rumah-lamin-rumah-adat-kalimantan-timur
8. @https://kumparan.com/berita-hari-ini/keunikan-rumah-adat-lamin-khas-kalimantan-timur-1vGOsCDxbkZ/full
Komentar
Posting Komentar